Raka Siwi Bagus Pratama (kanan)
CITA-CITA
merupakan keinginan yang selalu ada di dalam pikirannya. Itulah pemuda bernama
lengkap Raka Siwi Bagus Pratama. Pria kelahiran Banjarnegara ini hampir selesai
menempuh Pendidikan D3 Sekolah Tinggi Maritim dan Ilmu Transportasi AMNI.
Ambisinya menjadi seorang pelaut sangat kuat akan segera tercapai.
Awalnya
Raka bercita-cita menjadi dokter. Tetapi kemudian ia berubah pikiran ingin
menjadi pelaut. Hal ini karena terinspirasi kakak kelasnya di SMP. Dengan berbagai
usaha yang dilakukan, tidak lepas dari jatuh dan bangun, ia bertekad bisa
diterima di sekolah favorit demi cita-citanya.
Anak
pertama dari dua bersaudara pasangan Sigit Efendi dan Siti Ulfah ini lahir pada
31 Mei 1998. Berkat dukungan dari keluarga dan kerja kerasnya, Raka mampu
menjadi anak yang membanggakan.
Sejak
bangku Sekolah Dasar ia berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
Terbukti, dengan peringkatnya yang selalu masuk 10 besar di sekolah. Raka
beberapa kali mendapat penghargaan lomba seperti juara lomba dokter kecil
tingkat Sekolah Dasar, juara 2 MAPSI, juara 2 pesta siaga, juara 1 PMR tingkat
Kabupaten, juara 2 O2SN bola voli putra, juara 1 Popda bola voli putra
Kabupaten, juara 1 popda bola voli putra Karsidenan, Juara 1 O2SN bolavoli puta
Kabupaten, juara 1 O2SN bola voli putra Karsidenan, juara 3 O2SN bola voli
putra Provinsi, dan juara 3 POPDA bola voli. Pemuda ini juga aktif dalam
organisasi sekolah baik Pramuka maupun Organisasi Siswa (OSIS).
Kendati
termasuk siswa yang cukup berprestasi, namun ada beberapa kendala yang harus
dihadapi oleh Raka sebelum masuk pendidikan pelayaran. Salah satunya ketika ia
harus melepas sekolah favorit, dengan alasan syarat masuk pendidikan pelayaran
adalah siswa MIPA, sehingga ia harus pindah sekolah untuk dapat masuk jurusan MIPA di SMA lain.
Demi
cita-citanya Raka juga berusaha menjaga kebugaran badan. Meski beberapa pemuda
seusianya sudah mengenal rokok, Raka sama sekali tidak tertarik dengan benda
tersebut. Ia lebih senang berolahraga. Berkat hobi ini, pria yang semula
bertubuh kecil, kini tubuhnya sudah semakin kekar. Ini juga merupakan salah
satu usahanya untuk dapat masuk di pendidikan pelayaran.
Tuhan Maha Baik, Ia tidak akan
mempersulit hamba-Nya yang mau berusaha. Itulah prinsip hidup pemuda berkulit sawo matang ini. Raka memang
pria yang tekun. Dia menghabiskan waktu di rumah untuk belajar. Sejak kecil ia
sudah terlatih hidup disiplin dalam belajar maupun disiplin dalam menunaikan
ibadah. “Ketika sedang bermain di luar rumah, Raka selalu pulang setiap
mendengar adzan, dan tak jarang ia menunaikan salat di Masjid,” ungkap Nando,
salah satu sahabat dekat Raka.
Bagi
Raka, Tuhan adalah penolong. Sedang doa adalah penghubung dengan Tuhan. Raka
tidak pernah lupa berdoa untuk cita-citanya. Ia pun tidak bosan memanjatkan doa
yang sama.
“Meski
belum bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi orangtua, setidaknya saya
berusaha untuk tidak membuat mereka kecewa,” tandasnya. Doa dan restu dari
orangtua adalah kunci bagi Raka untuk mengejar cita-citanya. (Rosdiana H)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar