MAHASISWI
satu ini patut diteladani. Dialah Chintya Putri Rohmiya Wati, mahasiswi UNY yang
mempunyai segundang prestasi. Selain itu, ia juga menjadi tulungpunggung kedua
adiknya karena ayahnya hanya seorang buruh bangunan.
Chintya,
begitu sapaan dari akrab teman-temannya di lingkungan kuliahnya maupun
masyarakat, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Gadis kelahiran kota
Salatiga, 15 Desember 1998 ini menjadi perempuan yang harus mandiri dini karena
orangtuanya berpisah sejak dia duduk dibangku SD dan ia memilih tinggal bersama
ayahnya.
Chintya
memiliki wajah bulat, rambut hitam panjang, mata besar serta kulit sawo matang.
Dia juga memiliki bakat menyanyi dan suaranya yang merdu dan khas sehingga
teman-temannya hafal dengannya. Dia bercita-cita ingin seperti Agnes Monica,
memiliki suara yang khas, tinggi dan bisa go international.
Saat
ini, Chintya duduk di bangku perkuliahan di Universitas Negeri Yogyakarta
semester 4 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Awal sebelum masuk dunia
perkuliahan, dia memiliki sederet prestasi akademik di sekolah menengah. Yang
terakhir penghargaannya yaitu juara 2 lomba baris-berbaris tingkat provinsi
tahun 2016 dan saat HUT RI ke 70 dia terpilih sebagai pembawa baki bendera.
Dia
juga selalu menjadi pengisi acara di sekolahnya sebagai salah satu penampil. Karena
kecintaannya dalam dunia menyanyi, awal semester 2 dia selalu menjadi
perwakilan angkatannya untuk mengikuti ajang perlombaan yang diadakan di fakultas
maupun universitasnya. Namun ada hal yang berbeda dari kebanyakan mahasiswa,
yaitu dia tidak mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa yang ada di kampusnya.
Dia
memilih untuk mengurangi kegiatannya di kampus. Selain aktif sebagai mahasiswa,
dia memiliki usaha untuk menghidupi kedua adiknya yang masih duduk dibangku SD
dan SMP dengan berjualan makanan yang dititipkan di kampus maupun jualan
sendiri dengan berkeliling menjajakan kepada mahasiswa lain. Ayahnya yang
bekerja sebagai buruh borongan bangunan membuatnya harus pergi meninggalkannya
dan kedua adiknya agar bisa terus menafkahi.
Sehingga
Chintya harus menjadi tulang punggung untuk kedua adik ketika ayahnya telat
mengirimkan uang dan karena itulah dia menjadi perempuan yang kuat. Karena kemandirian
dan ketekunannya dalam belajar maupun usaha, akhirnya dia mendapatkan beasiswa
yang sangat ia idam-idamkan dan mungkin menjadi impian semua mahasiswa yang
kurang mampu. Yaitu beasiswa bidikmisi yang bisa meringankan bebannya kini.
Dengan
beasiswa itu dia manfaatkan untuk membayar uang kuliahnya dan kebutuhan dirinya
dan kedua adiknya. Salah satu keinginannya setelah lulus Sarjana ini adalah
bisa lulus dengan predikat cumlaude, memberikan sambutan dan disaksikan oleh
ribuan mahasiswa wisuda. Bahwa dia
sukses karena doa sang Ayah yang terus menerus mendukungnya serta membuktikan
bahwa anak buruh tidak selamanya buruk masa depannya.
Selain
itu dia juga bercita-cita melanjutkan jenjang Magister dengan program beasiswa
di luar negeri. “Bagaimanapun caranya harus tetap semangat demi gelar S.Pd
untuk orangtua, universitas, dan untuk negara” paparnya.
Dia
pun juga berpesan kepada mahasiswa “Hidupmu tak selalu mengurusi kampus,
liburanlah untuk menyegarkan badan, tetap berjuang demi kehidupan lebib baik,
jangan pernah menyerah. Karena takdir kita dapat berubah hanya jika kita mau
untuk merubahnya dengan berusaha”.
Kini dia mengisi
kegiatan di sela-sela kesibukan tugas kuliah, dia selalu melakukan kegiatan
mengubah lagu-lagu penyanyi favoritnya dengan suaranya kemudian dipublikasikan
di media sosial youtube. (Nurul Arifah)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar