Selasa, 17 Juli 2018

Chintya Ingin Seperti Agnes Monica



MAHASISWI satu ini patut diteladani. Dialah Chintya Putri Rohmiya Wati, mahasiswi UNY yang mempunyai segundang prestasi. Selain itu, ia juga menjadi tulungpunggung kedua adiknya karena ayahnya hanya seorang buruh bangunan.

Chintya, begitu sapaan dari akrab teman-temannya di lingkungan kuliahnya maupun masyarakat, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Gadis kelahiran kota Salatiga, 15 Desember 1998 ini menjadi perempuan yang harus mandiri dini karena orangtuanya berpisah sejak dia duduk dibangku SD dan ia memilih tinggal bersama ayahnya.

Chintya memiliki wajah bulat, rambut hitam panjang, mata besar serta kulit sawo matang. Dia juga memiliki bakat menyanyi dan suaranya yang merdu dan khas sehingga teman-temannya hafal dengannya. Dia bercita-cita ingin seperti Agnes Monica, memiliki suara yang khas, tinggi dan bisa go international.

Saat ini, Chintya duduk di bangku perkuliahan di Universitas Negeri Yogyakarta semester 4 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Awal sebelum masuk dunia perkuliahan, dia memiliki sederet prestasi akademik di sekolah menengah. Yang terakhir penghargaannya yaitu juara 2 lomba baris-berbaris tingkat provinsi tahun 2016 dan saat HUT RI ke 70 dia terpilih sebagai pembawa baki bendera.

Dia juga selalu menjadi pengisi acara di sekolahnya sebagai salah satu penampil. Karena kecintaannya dalam dunia menyanyi, awal semester 2 dia selalu menjadi perwakilan angkatannya untuk mengikuti ajang perlombaan yang diadakan di fakultas maupun universitasnya. Namun ada hal yang berbeda dari kebanyakan mahasiswa, yaitu dia tidak mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa yang ada di kampusnya.

Dia memilih untuk mengurangi kegiatannya di kampus. Selain aktif sebagai mahasiswa, dia memiliki usaha untuk menghidupi kedua adiknya yang masih duduk dibangku SD dan SMP dengan berjualan makanan yang dititipkan di kampus maupun jualan sendiri dengan berkeliling menjajakan kepada mahasiswa lain. Ayahnya yang bekerja sebagai buruh borongan bangunan membuatnya harus pergi meninggalkannya dan kedua adiknya agar bisa terus menafkahi.

Sehingga Chintya harus menjadi tulang punggung untuk kedua adik ketika ayahnya telat mengirimkan uang dan karena itulah dia menjadi perempuan yang kuat. Karena kemandirian dan ketekunannya dalam belajar maupun usaha, akhirnya dia mendapatkan beasiswa yang sangat ia idam-idamkan dan mungkin menjadi impian semua mahasiswa yang kurang mampu. Yaitu beasiswa bidikmisi yang bisa meringankan bebannya kini.

Dengan beasiswa itu dia manfaatkan untuk membayar uang kuliahnya dan kebutuhan dirinya dan kedua adiknya. Salah satu keinginannya setelah lulus Sarjana ini adalah bisa lulus dengan predikat cumlaude, memberikan sambutan dan disaksikan oleh ribuan mahasiswa wisuda.  Bahwa dia sukses karena doa sang Ayah yang terus menerus mendukungnya serta membuktikan bahwa anak buruh tidak selamanya buruk masa depannya.

Selain itu dia juga bercita-cita melanjutkan jenjang Magister dengan program beasiswa di luar negeri. “Bagaimanapun caranya harus tetap semangat demi gelar S.Pd untuk orangtua, universitas, dan untuk negara” paparnya.

Dia pun juga berpesan kepada mahasiswa “Hidupmu tak selalu mengurusi kampus, liburanlah untuk menyegarkan badan, tetap berjuang demi kehidupan lebib baik, jangan pernah menyerah. Karena takdir kita dapat berubah hanya jika kita mau untuk merubahnya dengan berusaha”.

Kini dia mengisi kegiatan di sela-sela kesibukan tugas kuliah, dia selalu melakukan kegiatan mengubah lagu-lagu penyanyi favoritnya dengan suaranya kemudian dipublikasikan di media sosial youtube.  (Nurul Arifah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuli Suswanti , Pendidik sekaligus Pebisnis Ulet

“Terus berusaha dan berdoa serta pintar membagi waktu” ITULAH prinsip yang dipegang teguh oleh Yuli Suswanti, seorang perem...