SITI Ambaryati (52 tahun) seorang guru PAUD bertempat tinggal di
Kulonprogo ini memiliki keinginan sangat besar dalam membuat suatu usaha, di
samping menjadi seorang guru. Ia ingin memiliki usaha dan menjadi seorang
wirausaha yang sukses. Sit menekuni
usahanya sudah cukup lama, kurang lebih selama 2 tahun. Usaha yang dia jalani adalah
memproduksi jamur. Jamur yang diproduksii merupakan jenis jamur tiram, yang
boleh untuk dikonsumsi masyarakat. Selama ini jamur tiram termasuk jenis jamur
yang sering kita temukan di pasaran untuk dikonsumsi menjadi sayur ataupun
jenis makanan lainnya .
Kata
jamur sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena jamur merupakan tumbuhan
yang sering kita jumpai. Menurut Wikipediam jamur
tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur
pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes
dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian
tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus
eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Alasan Siti
memilih usaha produksi jamur tiram karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu
besar, sehingga lebih hemat biaya ataupun irit dalam pembiayaan usaha ini. Pekerjaan yang dijalani juga tidak terlalu sulit karena memproduksi
jamur butuh ketekunan dan keterampilan yang lebih baik, agar usaha dapat
berjalan lebih baik lagi. Dalam hal pemasarannya cukup mudah karena masyarakat
sekitar banyak yang menginginkan jamur tiram sebagai bahan untuk dimasak. Jadi
tidak repot dalam hal pemasaran banyak orang yang ingin membelinya.
Dalam menjalani usaha, Siti mengembangkannya dengan memproduksi jamur
di dalam ruangan yang dibuat lembab terhindar dari sinar matahari, agar jamur
itu dapat tumbuh, serta memiliki
ruangan khusus untuk mengembangkan jamur tiram itu sendiri, karena jika tidak
memiliki tempat yang tertutup jamur tidak akan tumbuh dan tidak akan
berkembang.
Sedang untuk proses tumbuhnya
jamur terbilang cukup lama, berkisar antara 2-3 bulan agar jamur itu tumbuh. Terkadang Siti
mendapatkan banyak pesanan dari orang-orang yang ingin membeli jamur untuk dimasak
dan diolah menjadi bahan makanan. Hanya saja pemesan harus lebih bersabar untuk
menunggu hasil panennya. Banyaknya pemesan membuat Siti semakin
lebih bersemangat dalam mengembangkan usaha ini. Bukan Harga jamurnya hanya Rp 2.500 perbungkusnya.
Tidak terlalu mahal bukan untuk sebungkus jamur yang siap diolah menjadi bahan
makanan.
Kendala
yang sering ditemui dalam proses pengembangan jamur yaitu masalah cuaca. Jika
cuaca panas pertumbuhan jamur lebih susah untuk tumbuh atau berkembang, karena
jamur lebih cepat tumbuh pada saat musim penghujan. Karena dalam ruangan
tersebut mudah lembab, sehingga memudahkan jamur untuk berkembang daripada
cuaca yang panas berkepanjangan, membuat hasil jamur menjadi berkurang dan
tumbuh hanya sedikit pada saat panen.
Kendala lainnya dalam mengembangkan usaha jamur yaitu
hama, terkadang hama yang menyerang jamur tiram bisa berupa serangga ataupun
kecoa. Hal ini membuat perkembangan jamur menjadi terhambat. Harapan Siti dalam
mengembangkan usaha jamur tiram agar usaha tersebut menjadi lebih besar lagi
dari yang sebelum-belumnya, serta nilai jual yang lebih tinggi dalam hasil
pemasarannya. (Arhan Fauzianto)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar