Jumat, 13 Juli 2018

Jamur Tiram ini Hasil Usaha Guru PAUD



SITI Ambaryati (52 tahun) seorang guru PAUD bertempat tinggal di Kulonprogo ini memiliki keinginan sangat besar dalam membuat suatu usaha, di samping menjadi seorang guru. Ia ingin memiliki usaha dan menjadi seorang wirausaha yang sukses. Sit  menekuni usahanya sudah cukup lama, kurang lebih selama 2 tahun. Usaha yang dia jalani adalah memproduksi jamur. Jamur yang diproduksii merupakan jenis jamur tiram, yang boleh untuk dikonsumsi masyarakat. Selama ini jamur tiram termasuk jenis jamur yang sering kita temukan di pasaran untuk dikonsumsi menjadi sayur ataupun jenis makanan lainnya . 
Kata jamur sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena jamur merupakan tumbuhan yang sering kita jumpai. Menurut Wikipediam jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Alasan Siti memilih usaha produksi jamur tiram karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar, sehingga lebih hemat biaya ataupun irit dalam pembiayaan usaha ini. Pekerjaan yang dijalani juga tidak terlalu sulit karena memproduksi jamur butuh ketekunan dan keterampilan yang lebih baik, agar usaha dapat berjalan lebih baik lagi. Dalam hal pemasarannya cukup mudah karena masyarakat sekitar banyak yang menginginkan jamur tiram sebagai bahan untuk dimasak. Jadi tidak repot dalam hal pemasaran banyak orang yang ingin membelinya.
Dalam menjalani usaha, Siti mengembangkannya dengan memproduksi jamur di dalam ruangan yang dibuat lembab terhindar dari sinar matahari, agar jamur itu dapat tumbuh, serta memiliki ruangan khusus untuk mengembangkan jamur tiram itu sendiri, karena jika tidak memiliki tempat yang tertutup jamur tidak akan tumbuh dan tidak akan berkembang.
Sedang untuk  proses tumbuhnya jamur terbilang cukup lama, berkisar antara 2-3 bulan agar jamur itu tumbuh. Terkadang Siti mendapatkan banyak pesanan dari orang-orang yang ingin membeli jamur untuk dimasak dan diolah menjadi bahan makanan. Hanya saja pemesan harus lebih bersabar untuk menunggu hasil panennya. Banyaknya pemesan membuat Siti semakin lebih bersemangat dalam mengembangkan usaha ini. Bukan Harga jamurnya hanya Rp 2.500 perbungkusnya. Tidak terlalu mahal bukan untuk sebungkus jamur yang siap diolah menjadi bahan makanan.
Kendala yang sering ditemui dalam proses pengembangan jamur yaitu masalah cuaca. Jika cuaca panas pertumbuhan jamur lebih susah untuk tumbuh atau berkembang, karena jamur lebih cepat tumbuh pada saat musim penghujan. Karena dalam ruangan tersebut mudah lembab, sehingga memudahkan jamur untuk berkembang daripada cuaca yang panas berkepanjangan, membuat hasil jamur menjadi berkurang dan tumbuh hanya sedikit pada saat panen.
Kendala lainnya dalam mengembangkan usaha jamur yaitu hama, terkadang hama yang menyerang jamur tiram bisa berupa serangga ataupun kecoa. Hal ini membuat perkembangan jamur menjadi terhambat. Harapan Siti dalam mengembangkan usaha jamur tiram agar usaha tersebut menjadi lebih besar lagi dari yang sebelum-belumnya, serta nilai jual yang lebih tinggi dalam hasil pemasarannya. (Arhan Fauzianto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuli Suswanti , Pendidik sekaligus Pebisnis Ulet

“Terus berusaha dan berdoa serta pintar membagi waktu” ITULAH prinsip yang dipegang teguh oleh Yuli Suswanti, seorang perem...