MESKI
amanah yang dibebankan kepadanya cukup berat, namun Ahmad Rifqi Ramadhani
bertekad untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya. Untuk
itu ia harus pandai membagi waktu antara kuliah dan aktifitas yang sangat
banyak.
“Saya
harus siap menjalani dengan sepenuh hati,” kata Dani yang kini menjabat sebagai
Ketua HMPS PBSI periode 2017/2018.
“Menjadi
Ketua HMPS merupakan kewajiban bagi saya. Karena hal tersebut merupakan amanah
yang sudah diberikan oleh mahasiswa PBSI kepada saya,” katanya sambil
menambahkan “Saya akan berusaha menjadi pemimpin yang baik seperti kata pepatah
yang berbunyi “amanah tidak akan salah memilih pundak yang kokoh”.
Selain
aktif organisasi dan perkuliahan, Dani juga aktif dalam mengikuti perlombaan,
salah satunya lomba debat milad UAD ke-56 lolos tingkat pertama Fase grup dan
gugur di tahap selanjutnya. “Penuh tantangan dalam menghadapi lomba-lomba
tersebut. Namun saya tidak pernah pantang menyerah dalam hal apapun,” ucap
Dani. Karena itu sampai sekarang dia tidak pernah puas atas prestasi yang
dicapai dan berusaha mencari kesibukan-kesibukan lain.
Pria
kelahiran Bangka Belitung 20 tahun silam ini kini menjelma menjadi orang yang
diidolakan, terutama bagi kaum hawa. Sosoknya yang tampan dan selalu tampil
rapi di setiap kesempatan menjadi ciri khas. Dani juga sangat ramah terhadap
siapapun. Selain aktif dalam berorganisasi juga tidak mengesampingkan tugas
utamanya sebagai mahasiswa. Prestasi akademik yang diraih juga cukup memuaskan.
Antara lain IP-nya selalu stabil, kemudian Dani juga aktif mengikuti seminar-seminar
seperti seminar nasional. Selain itu tanggal 16 - 21 April 2018 dia akan
mewakili Universitas Ahmad Dahlan untuk mengikuti pertemuan dari Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia seluruh Indonesia di Makassar.
Menurutnya,
manfaat mengikuti pertemuan tersebut yaitu untuk dapat menambah relasi antara
seluruh mahasiswa PBSI di seluruh Indonesia agar nantinya PBSI UAD bisa
mengembangkan potensi dan bisa meningkatkan kerjasama dengan universitas
lainnya. Dani juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dari Persatuan
Wartawan Indonesia Pusat. Selain itu dia juga mengikuti kursus Bahasa Inggris.
Karena menurut dia mempelajari bahasa Inggris juga merupakan kebutuhan dan
menjadi nilai plus dalam menjabat sebagai ketua HMPS.
Namun
Dani sempat mengeluh saat awal masa jabatanya. Ada sedikit kendala yang
dihadapi, yaitu harus membagi waktu antara organisasi dengan perkuliahannya. Namun
sekarang ia sudah mulai bisa membagi waktu antara organisasi yang cukup menyita
waktunya dengan belajar. Dalam kesibukannya
aktif berorganisasi, aii tidak meninggalkan kewajiban utamanya sebagai
mahasiswa. Kini perjalanan Dani dalam memimpin tidak perlu diragukan lagi.
Dilihat dari cara kerjanya, ia mampu bertanggung jawab dalam memimpin dan
mengayomi anggota-anggotanya.
“Dalam
kepemimpinan yang saya pegang sekarang, saya akan lebih memfasilitasi mahasiswa
PBSI dengan berbagai fasilitas, seperti kegiatan dalam bidang oleh raga, seni,
pelatihan-pelatihan serta pengadaan seminar,” ujar Dani.
Meski orang lain
melihat dan merasakan bahwa Dani adalah sosok pemimpin yang bertanggung jawab
dan bahkan digemari oleh kaum hawa, namun Dani tetap menjadi sosok yang tidak
sombong. Menurut teman-temannya, Dani termasuk mahasiswa yang rajin dan penuh
dedikasi. Dia juga sosok yang mudah bergaul dan rendah hati. Teman-temannya
berharap Dani akan membawa perubahan baik dalam masa kepemimpinannya. (Heppy Untari)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar