Jumat, 03 Agustus 2018

Ucik, Gadis Cantik Aktif Berorganisasi




            DARI sudut pintu masuk ruang perkuliahan, terlihat sosok gadis cantik yang sangat diidamkan siapapun. Memakai baju biru, rok hitam, dan berhijab seperti mahasiswa lainnya. Selalu tersenyum kepada siapapun yang dia kenal. Dia tidak pernah memandang teman dari sudut fisik, ekonomi, maupun prestasi. Sosoknya yang sangat enak akan berteman, membuat para kaum Adam dekat dengannya. Karena dia memiliki sifat yang baik, ramah, sopan, dan tidak sombong. Itulah Ucik Nurhidayati, mahasiswa Prodi PBSI UAD
Ketika masuk kuliah dia sudah aktif mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS). Anak tunggal dari Karmin dan Suparni, sejak masa sekolah ia senang berorganisasi. Kemampuannya banyak dalam hal berbicara sehingga dia banyak memiliki teman, dan dia senang melakukan hal-hal sosial.
Saat ini dia adalah mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ( PBSI ) semester 4. Karena dia ahli dalam hal berbicara, maka awal masuk kuliah tahun 2016, ia mendaftar menjadi anggota HMPS.
Di HMPS dia menjabat sebagai wakil ketua. Namun, dia tidak melepaskan kewajibannya sebagai mahasiswa yang harus mengikuti perkuliahan. Ketika ada jadwal padat dalam perkuliahan, dia selalu bisa membagi waktunya dalam rapat untuk proker ( semua pengurus) maupun rapat PH ( Pengurus Harian) dan BPH ( Badan Pengurus Harian ) dari pukul 18:30-23:00 WIB.
Semenjak dia mengikuti kegiatan organisasi, gadis dari Gunungkidul ini mendapatkan arti kehidupan yang sesungguhnya. Materi yang dipelajari di akademik tidak ditemukan pada HMPS. Dulunya sebelum mengikuti HMPS, dia adalah seorang gadis yang tidak bijaksana dalam bertindak, namun sekarang, ia menjadi orang yang bijaksana dalam menentukan suatu hal, mendapatkan banyak teman baru, dan mendapatkan pengalaman baru.
Salah satu keinginan yang belum tercapai adalah memberikan kado istimewa kepada orangtuanya, yaitu dengan kesuksesannya dalam bidang akademik. Motto hidupnya adalah tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini apabila kita berdoa dan berusaha.
Aktif dalam  HMPS) tidak membuat nilai akademiknya jeblog. Dari kesibukan mengatur waktu antara akademik dan HMPS belumlah bisa sempurna. Kadang kala harus meninggalkan waktu akademik demi HMPS. Namun, setelah menyelesaikan acara dalam HMPS, ia melanjutkan akademik. Sebab, HMPS berjalan lancar, akademik pun harus berjalan lancar sehingga lulus dalam tepat waktu. Kesuksesan akan dapat tercapai dengan rasa kesabaran dirinya. (Eka Apriyanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuli Suswanti , Pendidik sekaligus Pebisnis Ulet

“Terus berusaha dan berdoa serta pintar membagi waktu” ITULAH prinsip yang dipegang teguh oleh Yuli Suswanti, seorang perem...