DARI
sudut pintu masuk ruang perkuliahan, terlihat sosok gadis cantik yang sangat
diidamkan siapapun. Memakai baju biru, rok hitam, dan berhijab seperti
mahasiswa lainnya. Selalu tersenyum kepada siapapun yang dia kenal. Dia tidak
pernah memandang teman dari sudut fisik, ekonomi, maupun prestasi. Sosoknya
yang sangat enak akan berteman, membuat para kaum Adam dekat dengannya. Karena
dia memiliki sifat yang baik, ramah, sopan, dan tidak sombong. Itulah Ucik
Nurhidayati, mahasiswa Prodi PBSI UAD
Ketika
masuk kuliah dia sudah aktif mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Program
Studi (HMPS). Anak tunggal dari Karmin dan Suparni, sejak masa sekolah ia
senang berorganisasi. Kemampuannya banyak dalam hal berbicara sehingga dia
banyak memiliki teman, dan dia senang melakukan hal-hal sosial.
Saat
ini dia adalah mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia ( PBSI ) semester 4. Karena dia ahli dalam hal
berbicara, maka awal masuk kuliah tahun 2016, ia mendaftar menjadi anggota
HMPS.
Di
HMPS dia menjabat sebagai wakil ketua. Namun, dia tidak melepaskan kewajibannya
sebagai mahasiswa yang harus mengikuti perkuliahan. Ketika ada jadwal padat
dalam perkuliahan, dia selalu bisa membagi waktunya dalam rapat untuk proker (
semua pengurus) maupun rapat PH ( Pengurus Harian) dan BPH ( Badan Pengurus
Harian ) dari pukul 18:30-23:00 WIB.
Semenjak
dia mengikuti kegiatan organisasi, gadis dari Gunungkidul ini mendapatkan arti
kehidupan yang sesungguhnya. Materi yang dipelajari di akademik tidak ditemukan
pada HMPS. Dulunya sebelum mengikuti HMPS, dia adalah seorang gadis yang tidak
bijaksana dalam bertindak, namun sekarang, ia menjadi orang yang bijaksana
dalam menentukan suatu hal, mendapatkan banyak teman baru, dan mendapatkan
pengalaman baru.
Salah
satu keinginan yang belum tercapai adalah memberikan kado istimewa kepada orangtuanya,
yaitu dengan kesuksesannya dalam bidang akademik. Motto hidupnya adalah tidak
ada yang sia-sia dalam hidup ini apabila kita berdoa dan berusaha.
Aktif
dalam HMPS) tidak membuat nilai akademiknya
jeblog. Dari kesibukan mengatur waktu antara akademik dan HMPS belumlah bisa
sempurna. Kadang kala harus meninggalkan waktu akademik demi HMPS. Namun,
setelah menyelesaikan acara dalam HMPS, ia melanjutkan akademik. Sebab, HMPS
berjalan lancar, akademik pun harus berjalan lancar sehingga lulus dalam tepat
waktu. Kesuksesan akan dapat tercapai dengan rasa kesabaran dirinya. (Eka Apriyanti)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar